Selasa, 21 Oktober 2014

Career Path dan Cita-Cita Diri

Setiap orang memiliki cita-cita. Penulis pun memiliki cita-cita. Untuk mencapai cita-cita tersebut, diperlukan tahapan yang jelas dalam meraih cita-cita tersebut. Berikut ini adalah cita-cita diri penulis.
No
Tahap
Umur
Cita-Cita
1
Tahap Kerja dan Studi Lanjut
23 tahun – 30 tahun
Setelah lulus sarjana dari ITB, ada dua skenario yang dirancang, yaitu
1.      Langsung lanjut S2 di luar negeri selama 2 tahun dan setelahnya bekerja.
2.  Langsung bekerja dan mencari peluang untuk lanjut studi S2
2
Tahap Wirausaha Produktif
31 tahun – 40 tahun
Pada tahap ini, wirausaha yang dibangun sudah mantap untuk dijalankan. Penulis pada tahap ini sudah tidak lagi bekerja di bawah orang lain. Penulis beralih karir ke wirausaha bidang kuliner.
3
Tahap Manajerial
41 tahun – 50 tahun
Pada tahap ini, penulis sudah menjadi investor. Pekerjaan penulis yang dilakukan pada tahap ini sifatnya lebih ke mengelola kekayaan.
4
Tahap Hasil Investasi
> 50 tahun
Pada tahap ini, penulis menikmati hasil kerja yang diperoleh selama tiga tahap sebelumnya. Hasil tersebut digunakan baik untuk pribadi maupun untuk beramal dan untuk bangsa dan negara.

SMART merupakan singkatan dari Specific, Measurable, Achievable, Realistic, dan Timescaled.  SMART dalam hal ini digunakan untuk menganalisis cita-cita diri penulis. Bentuk SMART dari cita-cita saya.
Elemen
Penjabaran
Specific
1.      Pada tahap kerja dan studi lanjut, penulis hendak lanjut studi S2 di luar negeri dan bekerja.
2.      Pada tahap wirausaha produktif, penulis hendak wirausaha di bidang kuliner.
3.      Pada tahap manajerial, penulis hendak menjadi investor.
4.      Pada tahap hasil investasi, penulis menikmati hasil kerja dari tiga tahap sebelumnya.
Measurable
1.      Pada tahap kerja dan studi lanjut, ukuran lanjut studi S2 adalah studi dilakukan di luar negeri selama 2 tahun. Ukuran bekerja yang akan dilakukan penulis adalah penulis bekerja di perusahaan nasional.
2.      Pada tahap wirausaha produktif, ukuran wirausaha yang hendak dijalankan penulis adalah wirausaha di bidang kuliner dengan keuntungan 50 juta per bulan dengan mempekerjakan 10 orang pegawai dengan skala kota pada awal usaha. Wirausaha ini tentunya akan terus dikembangkan.
3.      Pada tahap manajerial, ukuran investasi yang dilakukan penulis adalah investasi di pasar modal di sector rill di bursa efek nasional maupun internasional.
4.      Pada tahap hasil investasi, penulis mampu menyekolahkan anak-anak penulis ke luar negeri sampai strata dua (S2).
Achievable
1.      Untuk bekerja maupun lanjut studi S2, penulis perlu memliki nilai TOEFL yang baik, yaitu sekitar 550.
2.      Untuk memulai wirausaha, penulis perlu mengumpulkan modal setidaknya sebesar 50 juta rupiah dari hasil kerja dan orang-orang yang mau menjadi mitra maupun pegawai.
3.      Untuk memulai karir menjadi investor, penulis perlu mengumpulkan modal setidaknya 1 milyar dari hasil wirausaha.
4.      Dengan wirausaha dan investasi yang berkelanjutan, pada tahap hasil investasi, penulis dapat menikmati hasil kerja yang dilakukan pada tiga tahap sebelumnya.
Realistic
1.      Untuk memperoleh skor 550 pada TOEFL, penulis perlu belajar bahasa inggris secara berkelanjutan selama kuliah.
2.      Untuk mengumpulkan modal dalam memulai wirausaha, penulis menyisihkan 10% dari gaji kerja (asumsi gaji penulis 5 juta rupiah per bulan)
3.      Untuk mengumpulkan modal dalam memulai investasi, penulis menyisihkan 16,7% dari keuntungan wirausaha.
4.      Penulis dapat menikmati hasil kerja yang dilakukan pada tiga tahap sebelumnya, dengan syarat wirausaha dan investasi yang telah dibangun masih berjalan.
Timescaled
1.      Tahap kerja dan studi lanjut diraih penulis pada umur 23 tahun
2.      Tahap wirausaha produktif diraih penulis pada umur 30 tahun
3.      Tahap manajerial diraih penulis pada umur 40 tahun
4.      Tahap hasil investasi diraih penulis pada umur 50 tahun

Analisis SWOT dalam hal ini digunakan untuk mengkonsolidasikan hasil analisis diri sendiri, baik dari sisi eksternal diri maupun sisi internal diri. Dalam analisis SWOT, ada empat hal yang dideskripsikan.
S (Strength/Kekuatan) : Kemampuan internal positif yang dimiliki seseorang
W (Weakness/Kelemahan) : Aspek internal yang bersifat negatif yang dapat menghambat peluang kesuksesan seseorang
O (Opportunity/Peluang) :  Faktor eksternal yang dapat memberikan peluang untuk kesuksesan seseorang
T (Threat/Ancaman) : Faktor eksternal yang berpotensi untuk membahayakan seseorang
Setelah SWOT dikembangkan, maka SWOT dapat digunakan untuk mengevaluasi cita-cita seseorang dan mengidentifikasi strategi potensial untuk masa depan seseorang. Berikut ini adalah analisis SWOT diri penulis.
Strength
       Memiliki semangat juang yang cukup tinggi
      Prestasi akademik yang baik (IPK > 3.5)
      Senang membaca dan mendengarkan
      Rajin dan tekun
      Dapat mengatur waktu dengan baik
      Bisa bahasa inggris
      Bertanggung jawab pada diri sendiri
Opportunity
       Penulis kuliah di ITB dan hal tersebut menjadi nilai tambah.
      Networking teman sekolah cukup luas.
       Perkembangan teknologi informasi yang pesat
Weakness
      Sulit mengingat nama orang, kecuali kalau sudah akrab dengan orang tersebut.
       Belum terbiasa mengambil keputusan dengan cepat.
      Kemampuan kepemimpinan saya masih tertimpa oleh kemampuan manajemen (jadi tidak mencolok terlihat)
      Kemampuan persuasi kurang baik
      Dukungan finansial kurang baik
Threat
          Link/jaringan/channel/networking bisnis penulis kurang
        Lingkungan jalanan yang tidak mendukung
      Banyak orang yang memiliki kemampuan lebih daripada diri penulis
      Persaingan kerja semakin ketat
        Maraknya tindakan KKN


Tidak ada komentar:

Posting Komentar